Unlock AI power-ups ā upgrade and save 20%!
Use code STUBE20OFF during your first month after signup. Upgrade now ā
By Pustaka Matahari
Published Loading...
N/A views
N/A likes
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Pustaka Matahari.
Tujuan Filsafat Ilmu dan Struktur Kuliah
š Tujuan kuliah filsafat ilmu adalah memahami hakikat dan tujuan ilmu (sains), persoalan dasar yang dihadapi ilmu, serta menempatkan ilmu dalam skala peradaban dan kehidupan yang lebih luas.
šŗļø Materi akan dibagi menjadi dua pendekatan: diakronik (historis/kronologis melalui tokoh sains penting) dan sinkronik (pembahasan persoalan dasar dan tema penting keilmuan terkini).
āļø Ilmu sains dapat bersifat destruktif atau positif, sehingga penting melihatnya dalam kerangka yang lebih luas daripada sekadar kepastian formal yang ditekankan oleh demarkasi ketat seperti pandangan Popper.
Pergeseran Paradigma: Dari Mitos ke Logos (Abad ke-6 SM)
š” Era abad ke-6 SM menandai perubahan radikal dari kerangka berpikir mitos (berbasis dongeng/imaji) ke logos (berbasis logika konseptual), yang kemudian melahirkan filsafat dan sains.
š£ļø Dunia Mitos (Partisipatif): Persepsi tidak memilah (*undifferentiated*), segala sesuatu diperlakukan sebagai entitas hidup (partisipatif); makna bersifat konotatif/imajinatif, dan dramatisasi lebih penting daripada presisi detail.
š¢ Dunia Logos (Konseptual): Menggunakan konsep sebagai pilar, memaksa makna menjadi denotatif dan unifokal (tunggal/jelas), serta mengagungkan presisi dan diferensiasi (spesialisasi).
Karakteristik Dunia Logos dan Batasannya
š Dunia Logos didukung oleh kultur tulisan/baca tulis, yang memungkinkan penalaran verbal yang panjang dan terstruktur, menghasilkan argumen yang terampil dan tajam.
āļø Sains modern bertumpu pada Logika Aristotelian (prinsip identitas: jika A maka bukan B), yang hebat dalam menghasilkan kepastian dan presisi untuk masalah fisik/sebab-akibat (problem).
š Kelemahan Logos muncul pada level misteri kehidupan yang lebih dalam, di mana hidup penuh kontradiksi (misalnya, hidup ditopang oleh kematian) yang sulit dicerna oleh logika anti-kontradiksi.
šØ Dunia Mitos (mirip seni) melukiskan misteri agar tersentuh kesadaran, berbeda dengan Logos yang berusaha menjelaskan secara kausal.
Relevansi Mitos di Era Modern
š® Mitos tidak pernah hilang; di dunia modern, ia muncul dalam bentuk baru seperti **mitos kemajuan (*myth of progress*)** atau narasi kapitalis mengenai gaya hidup eksekutif.
š§ Fenomena paranormal/kebatinan, yang dulu dianggap takhayul, kini mulai dipertanyakan validitasnya oleh ilmuwan (*neuroscientists*), mengindikasikan bahwa apa yang disebut normal mungkin hanya sebagian kecil dari potensi otak (misalnya, fungsi sistem limbik).
š¤ Untuk hidup bersama secara horizontal dalam masyarakat global yang beragam mitosnya, diperlukan rasionalitas bersama yang menerima semua pihak, seperti rasionalitas komunikatif (seperti diusulkan Habermas), bukan mengandalkan kerangka mitos agama tertentu.
Key Points & Insights
ā”ļø Filsafat ilmu mengharuskan kita melihat sains tidak hanya sebagai seperangkat metode pasti, tetapi dalam konteks peradaban yang lebih luas.
ā”ļø Pahami bahwa **Logos sangat efektif untuk *problem* (sebab-akibat praktis), tetapi Mitos/Seni lebih relevan untuk *misteri* (makna dan paradoks kehidupan mendalam).
ā”ļø Dalam interaksi sosial horizontal (globalisasi), rasionalitas komunikatif lebih penting daripada mengandalkan asumsi tunggal dari kerangka mitos keagamaan atau filosofis tertentu.
ā”ļø Waspadai mitos modern** yang diciptakan oleh media massa atau kapitalisme (seperti citra gaya hidup ideal) yang berfungsi menggiring opini publik.
šø Video summarized with SummaryTube.com on Nov 25, 2025, 15:54 UTC
Find relevant products on Amazon related to this video
As an Amazon Associate, we earn from qualifying purchases
Full video URL: youtube.com/watch?v=0rssiJe93gA
Duration: 1:09:06
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Pustaka Matahari.
Tujuan Filsafat Ilmu dan Struktur Kuliah
š Tujuan kuliah filsafat ilmu adalah memahami hakikat dan tujuan ilmu (sains), persoalan dasar yang dihadapi ilmu, serta menempatkan ilmu dalam skala peradaban dan kehidupan yang lebih luas.
šŗļø Materi akan dibagi menjadi dua pendekatan: diakronik (historis/kronologis melalui tokoh sains penting) dan sinkronik (pembahasan persoalan dasar dan tema penting keilmuan terkini).
āļø Ilmu sains dapat bersifat destruktif atau positif, sehingga penting melihatnya dalam kerangka yang lebih luas daripada sekadar kepastian formal yang ditekankan oleh demarkasi ketat seperti pandangan Popper.
Pergeseran Paradigma: Dari Mitos ke Logos (Abad ke-6 SM)
š” Era abad ke-6 SM menandai perubahan radikal dari kerangka berpikir mitos (berbasis dongeng/imaji) ke logos (berbasis logika konseptual), yang kemudian melahirkan filsafat dan sains.
š£ļø Dunia Mitos (Partisipatif): Persepsi tidak memilah (*undifferentiated*), segala sesuatu diperlakukan sebagai entitas hidup (partisipatif); makna bersifat konotatif/imajinatif, dan dramatisasi lebih penting daripada presisi detail.
š¢ Dunia Logos (Konseptual): Menggunakan konsep sebagai pilar, memaksa makna menjadi denotatif dan unifokal (tunggal/jelas), serta mengagungkan presisi dan diferensiasi (spesialisasi).
Karakteristik Dunia Logos dan Batasannya
š Dunia Logos didukung oleh kultur tulisan/baca tulis, yang memungkinkan penalaran verbal yang panjang dan terstruktur, menghasilkan argumen yang terampil dan tajam.
āļø Sains modern bertumpu pada Logika Aristotelian (prinsip identitas: jika A maka bukan B), yang hebat dalam menghasilkan kepastian dan presisi untuk masalah fisik/sebab-akibat (problem).
š Kelemahan Logos muncul pada level misteri kehidupan yang lebih dalam, di mana hidup penuh kontradiksi (misalnya, hidup ditopang oleh kematian) yang sulit dicerna oleh logika anti-kontradiksi.
šØ Dunia Mitos (mirip seni) melukiskan misteri agar tersentuh kesadaran, berbeda dengan Logos yang berusaha menjelaskan secara kausal.
Relevansi Mitos di Era Modern
š® Mitos tidak pernah hilang; di dunia modern, ia muncul dalam bentuk baru seperti **mitos kemajuan (*myth of progress*)** atau narasi kapitalis mengenai gaya hidup eksekutif.
š§ Fenomena paranormal/kebatinan, yang dulu dianggap takhayul, kini mulai dipertanyakan validitasnya oleh ilmuwan (*neuroscientists*), mengindikasikan bahwa apa yang disebut normal mungkin hanya sebagian kecil dari potensi otak (misalnya, fungsi sistem limbik).
š¤ Untuk hidup bersama secara horizontal dalam masyarakat global yang beragam mitosnya, diperlukan rasionalitas bersama yang menerima semua pihak, seperti rasionalitas komunikatif (seperti diusulkan Habermas), bukan mengandalkan kerangka mitos agama tertentu.
Key Points & Insights
ā”ļø Filsafat ilmu mengharuskan kita melihat sains tidak hanya sebagai seperangkat metode pasti, tetapi dalam konteks peradaban yang lebih luas.
ā”ļø Pahami bahwa **Logos sangat efektif untuk *problem* (sebab-akibat praktis), tetapi Mitos/Seni lebih relevan untuk *misteri* (makna dan paradoks kehidupan mendalam).
ā”ļø Dalam interaksi sosial horizontal (globalisasi), rasionalitas komunikatif lebih penting daripada mengandalkan asumsi tunggal dari kerangka mitos keagamaan atau filosofis tertentu.
ā”ļø Waspadai mitos modern** yang diciptakan oleh media massa atau kapitalisme (seperti citra gaya hidup ideal) yang berfungsi menggiring opini publik.
šø Video summarized with SummaryTube.com on Nov 25, 2025, 15:54 UTC
Find relevant products on Amazon related to this video
As an Amazon Associate, we earn from qualifying purchases

Summarize youtube video with AI directly from any YouTube video page. Save Time.
Install our free Chrome extension. Get expert level summaries with one click.