Unlock AI power-ups — upgrade and save 20%!
Use code STUBE20OFF during your first month after signup. Upgrade now →
By Ruang Dakwah Medis
Published Loading...
N/A views
N/A likes
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Ruang Dakwah Medis.
Berikut adalah ringkasan terstruktur dari konten video mengenai asuhan keperawatan Infark Miokard Akut (AMI):
Definisi dan Klasifikasi AMI
📌 Infark Miokard Akut (AMI) berarti kematian jaringan otot jantung (nekrosis) akibat kekurangan suplai oksigen karena terhentinya aliran darah pada otot jantung.
💔 Penyebab tersering AMI adalah trombosis atau plak aterosklerosis yang pecah pada arteri koroner.
📊 Klasifikasi utama AMI meliputi STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction), yang ditandai dengan oklusi koroner total dan elevasi segmen ST pada EKG, serta Non-STEMI (tanpa elevasi segmen ST).
Faktor Risiko dan Manifestasi Klinis
🧬 Faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, dislipidemia, diabetes, merokok, obesitas, dan gaya hidup yang buruk (misalnya pola makan tinggi lemak).
🚨 Gejala klinis khas nyeri dada adalah terasa seperti tertindih, menjalar ke lengan kiri, rahang, dan punggung, disertai sesak napas, dingin, mual, dan cemas.
⚠️ Pada pasien lansia atau diabetes, gejala bisa bersifat atipikal (hanya lemah atau gangguan napas), memerlukan kewaspadaan perawat.
Patofisiologi dan Pemeriksaan Penunjang
🛑 Patofisiologi dimulai dari ruptur plak aterosklerosis yang memicu trombus koroner, menyebabkan iskemik (kekurangan O2), injuri, dan akhirnya nekrosis (kematian jaringan) otot jantung.
⏱️ Pemeriksaan EKG harus dilakukan kurang dari 10 menit sejak pasien tiba di IGD; STEMI menunjukkan elevasi segmen ST, sementara Non-STEMI dapat menunjukkan depresi ST atau inversi gelombang T.
🩸 Biomarker jantung utama adalah Troponin (CTnI/CTnT), yang sangat spesifik untuk kerusakan otot jantung, meningkat dalam 2-4 jam dan memuncak pada 12-24 jam; CKMB dan Mioglobin juga digunakan namun kurang spesifik.
Tata Laksana Akut dan Intervensi
🌬️ Prinsip tatalaksana akut meliputi evaluasi ABC (Airway, Breathing, Circulation), pemberian analgesia selektif, antiplatelet (misalnya Aspirin), antikoagulan (misalnya Heparin), dan terapi oksigen jika saturasi O2 < 90%.
🥇 Untuk STEMI, pilihan utama adalah reperfusi melalui Primary PCI (Percutaneous Coronary Intervention/pasang ring jantung) dengan target waktu *door to balloon* kurang dari 90 menit.
💊 Jika PCI tidak tersedia cepat, dilakukan Fibrinolisis dengan target *door to needle* kurang dari 30 menit.
📈 Strategi untuk Non-STEMI seringkali dimulai dengan *Optimal Medical Therapy* (DAPT, antikoagulan, statin dosis tinggi, Beta Blocker) dan pendekatan invasif dipertimbangkan berdasarkan risiko.
Asuhan Keperawatan dan Discharging Planning
🔠 Pengkajian keperawatan berfokus pada PQRST nyeri (Provocation, Quality, Region/Radiation, Severity, Time) dan status hemodinamik.
🤕 Diagnosa keperawatan utama meliputi nyeri akut, risiko penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, dan kecemasan.
🏡 Discharge Planning harus mencakup edukasi obat pencegahan sekunder (statin dosis tinggi, Beta Blocker), perubahan gaya hidup (berhenti merokok, diet sehat), dan penjelasan tanda bahaya kapan harus kembali ke IGD.
Key Points & Insights
➡️ Waktu adalah Otot Jantung: Ada golden period saat serangan jantung; kecepatan penanganan (EKG < 10 menit, PCI < 90 menit) sangat krusial untuk meminimalkan kematian jaringan.
➡️ Troponin adalah Standar: Gunakan Troponin sebagai biomarker standar emas untuk diagnosis keparahan AMI karena spesifisitasnya tinggi terhadap kerusakan miokard.
➡️ Edukasi Pasien Kunci Sukses: Edukasi terstruktur saat discharge mengenai kepatuhan obat dan gaya hidup sangat penting; tanpa edukasi yang baik, risiko kekambuhan pasien pasca-AMI meningkat.
➡️ Manajemen Nyeri: Intervensi nyeri akut melibatkan obat seperti Nitrat sublingual dan posisi semi-Fowler untuk meredakan iskemia dan kecemasan pasien.
📸 Video summarized with SummaryTube.com on Oct 07, 2025, 05:39 UTC
Full video URL: youtube.com/watch?v=k7mCQUYQQQo
Duration: 25:37
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Ruang Dakwah Medis.
Berikut adalah ringkasan terstruktur dari konten video mengenai asuhan keperawatan Infark Miokard Akut (AMI):
Definisi dan Klasifikasi AMI
📌 Infark Miokard Akut (AMI) berarti kematian jaringan otot jantung (nekrosis) akibat kekurangan suplai oksigen karena terhentinya aliran darah pada otot jantung.
💔 Penyebab tersering AMI adalah trombosis atau plak aterosklerosis yang pecah pada arteri koroner.
📊 Klasifikasi utama AMI meliputi STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction), yang ditandai dengan oklusi koroner total dan elevasi segmen ST pada EKG, serta Non-STEMI (tanpa elevasi segmen ST).
Faktor Risiko dan Manifestasi Klinis
🧬 Faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi hipertensi, dislipidemia, diabetes, merokok, obesitas, dan gaya hidup yang buruk (misalnya pola makan tinggi lemak).
🚨 Gejala klinis khas nyeri dada adalah terasa seperti tertindih, menjalar ke lengan kiri, rahang, dan punggung, disertai sesak napas, dingin, mual, dan cemas.
⚠️ Pada pasien lansia atau diabetes, gejala bisa bersifat atipikal (hanya lemah atau gangguan napas), memerlukan kewaspadaan perawat.
Patofisiologi dan Pemeriksaan Penunjang
🛑 Patofisiologi dimulai dari ruptur plak aterosklerosis yang memicu trombus koroner, menyebabkan iskemik (kekurangan O2), injuri, dan akhirnya nekrosis (kematian jaringan) otot jantung.
⏱️ Pemeriksaan EKG harus dilakukan kurang dari 10 menit sejak pasien tiba di IGD; STEMI menunjukkan elevasi segmen ST, sementara Non-STEMI dapat menunjukkan depresi ST atau inversi gelombang T.
🩸 Biomarker jantung utama adalah Troponin (CTnI/CTnT), yang sangat spesifik untuk kerusakan otot jantung, meningkat dalam 2-4 jam dan memuncak pada 12-24 jam; CKMB dan Mioglobin juga digunakan namun kurang spesifik.
Tata Laksana Akut dan Intervensi
🌬️ Prinsip tatalaksana akut meliputi evaluasi ABC (Airway, Breathing, Circulation), pemberian analgesia selektif, antiplatelet (misalnya Aspirin), antikoagulan (misalnya Heparin), dan terapi oksigen jika saturasi O2 < 90%.
🥇 Untuk STEMI, pilihan utama adalah reperfusi melalui Primary PCI (Percutaneous Coronary Intervention/pasang ring jantung) dengan target waktu *door to balloon* kurang dari 90 menit.
💊 Jika PCI tidak tersedia cepat, dilakukan Fibrinolisis dengan target *door to needle* kurang dari 30 menit.
📈 Strategi untuk Non-STEMI seringkali dimulai dengan *Optimal Medical Therapy* (DAPT, antikoagulan, statin dosis tinggi, Beta Blocker) dan pendekatan invasif dipertimbangkan berdasarkan risiko.
Asuhan Keperawatan dan Discharging Planning
🔠 Pengkajian keperawatan berfokus pada PQRST nyeri (Provocation, Quality, Region/Radiation, Severity, Time) dan status hemodinamik.
🤕 Diagnosa keperawatan utama meliputi nyeri akut, risiko penurunan curah jantung, intoleransi aktivitas, dan kecemasan.
🏡 Discharge Planning harus mencakup edukasi obat pencegahan sekunder (statin dosis tinggi, Beta Blocker), perubahan gaya hidup (berhenti merokok, diet sehat), dan penjelasan tanda bahaya kapan harus kembali ke IGD.
Key Points & Insights
➡️ Waktu adalah Otot Jantung: Ada golden period saat serangan jantung; kecepatan penanganan (EKG < 10 menit, PCI < 90 menit) sangat krusial untuk meminimalkan kematian jaringan.
➡️ Troponin adalah Standar: Gunakan Troponin sebagai biomarker standar emas untuk diagnosis keparahan AMI karena spesifisitasnya tinggi terhadap kerusakan miokard.
➡️ Edukasi Pasien Kunci Sukses: Edukasi terstruktur saat discharge mengenai kepatuhan obat dan gaya hidup sangat penting; tanpa edukasi yang baik, risiko kekambuhan pasien pasca-AMI meningkat.
➡️ Manajemen Nyeri: Intervensi nyeri akut melibatkan obat seperti Nitrat sublingual dan posisi semi-Fowler untuk meredakan iskemia dan kecemasan pasien.
📸 Video summarized with SummaryTube.com on Oct 07, 2025, 05:39 UTC
Summarize youtube video with AI directly from any YouTube video page. Save Time.
Install our free Chrome extension. Get expert level summaries with one click.