Unlock AI power-ups ā upgrade and save 20%!
Use code STUBE20OFF during your first month after signup. Upgrade now ā
By Belajar Sob!
Published Loading...
N/A views
N/A likes
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Belajar Sob!.
Proses Model Waterfall Berdasarkan Pressman (2015)
š Model Waterfall memiliki lima urutan tahapan: Communication, Planning, Modelling, Construction, dan Deployment.
š§ Model ini bersifat sekuensial (berurutan), di mana setiap fase harus selesai sebelum melanjutkan ke fase berikutnya, seperti air terjun yang mengalir dari atas ke bawah.
š» Waterfall umumnya digunakan untuk sistem yang terintegrasi skala besar, contohnya sistem ERP (Enterprise Resources Planning) seperti SAP, Oracle, atau Microsoft Dynamics.
Tahapan Model Waterfall
š£ļø Communication (Inisiasi Proyek): Melibatkan Requirement Gathering yang dilakukan oleh System Analyst bersama *End-User* dan *Business Process Owner* untuk mengumpulkan dan memfinalisasi kebutuhan sistem yang akan ditingkatkan atau diganti.
š Planning: Fase ini fokus pada perencanaan mendalam mengenai Scope, Biaya, dan Timeline proyek, mulai dari *Kickoff* hingga *Go-Live*, termasuk pembuatan *High-Level Activity* hingga *Detailed Activity Breakdown*.
š Modelling: Tahap perancangan (design) sistem, di mana tim mendesain bagaimana sistem akan bekerja dan bagaimana *User Interface* akan terlihat.
š ļø Construction: Meliputi proses Coding, diikuti oleh Testing internal oleh developer, Integration Testing antar modul, dan User Acceptance Test (UAT) oleh pengguna akhir.
š Deployment: Tahap penyebaran sistem kepada *End-User* untuk digunakan, diikuti dengan masa dukungan (*Support*) dan akhirnya Evaluasi/Reporting kepada manajemen atau *Steering Committee*.
Manajemen Perubahan dalam Waterfall
š Perubahan atau koreksi yang ditemukan setelah fase *Communication* selesai dan disetujui oleh *Steering Committee* tidak dapat mengakibatkan kembalinya proyek ke fase perencanaan sebelumnya (tidak boleh bolak-balik).
ā³ Solusi untuk perubahan yang muncul adalah mengerjakannya setelah proyek selesai atau secara paralel jika terdapat anggaran dan sumber daya yang memadai, namun hal ini berisiko menyebabkan keterlambatan (*molor*).
Key Points & Insights
ā”ļø Model Waterfall sangat ketat pada timeline karena sifatnya yang linier dan tidak memungkinkan kembali ke fase sebelumnya setelah disetujui.
ā”ļø Fase Communication sangat krusial karena melibatkan *Business Process Owner* untuk memutuskan perubahan proses demi efektivitas dan efisiensi sistem baru.
ā”ļø Sistem yang menggunakan Waterfall harus memiliki persyaratan yang benar-benar terfiksasi (dipastikan) di awal karena kompleksitas perubahan di tengah jalan.
šø Video summarized with SummaryTube.com on Oct 05, 2025, 13:44 UTC
Find relevant products on Amazon related to this video
As an Amazon Associate, we earn from qualifying purchases
Full video URL: youtube.com/watch?v=FG7uZwxo-dU
Duration: 10:26
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by Belajar Sob!.
Proses Model Waterfall Berdasarkan Pressman (2015)
š Model Waterfall memiliki lima urutan tahapan: Communication, Planning, Modelling, Construction, dan Deployment.
š§ Model ini bersifat sekuensial (berurutan), di mana setiap fase harus selesai sebelum melanjutkan ke fase berikutnya, seperti air terjun yang mengalir dari atas ke bawah.
š» Waterfall umumnya digunakan untuk sistem yang terintegrasi skala besar, contohnya sistem ERP (Enterprise Resources Planning) seperti SAP, Oracle, atau Microsoft Dynamics.
Tahapan Model Waterfall
š£ļø Communication (Inisiasi Proyek): Melibatkan Requirement Gathering yang dilakukan oleh System Analyst bersama *End-User* dan *Business Process Owner* untuk mengumpulkan dan memfinalisasi kebutuhan sistem yang akan ditingkatkan atau diganti.
š Planning: Fase ini fokus pada perencanaan mendalam mengenai Scope, Biaya, dan Timeline proyek, mulai dari *Kickoff* hingga *Go-Live*, termasuk pembuatan *High-Level Activity* hingga *Detailed Activity Breakdown*.
š Modelling: Tahap perancangan (design) sistem, di mana tim mendesain bagaimana sistem akan bekerja dan bagaimana *User Interface* akan terlihat.
š ļø Construction: Meliputi proses Coding, diikuti oleh Testing internal oleh developer, Integration Testing antar modul, dan User Acceptance Test (UAT) oleh pengguna akhir.
š Deployment: Tahap penyebaran sistem kepada *End-User* untuk digunakan, diikuti dengan masa dukungan (*Support*) dan akhirnya Evaluasi/Reporting kepada manajemen atau *Steering Committee*.
Manajemen Perubahan dalam Waterfall
š Perubahan atau koreksi yang ditemukan setelah fase *Communication* selesai dan disetujui oleh *Steering Committee* tidak dapat mengakibatkan kembalinya proyek ke fase perencanaan sebelumnya (tidak boleh bolak-balik).
ā³ Solusi untuk perubahan yang muncul adalah mengerjakannya setelah proyek selesai atau secara paralel jika terdapat anggaran dan sumber daya yang memadai, namun hal ini berisiko menyebabkan keterlambatan (*molor*).
Key Points & Insights
ā”ļø Model Waterfall sangat ketat pada timeline karena sifatnya yang linier dan tidak memungkinkan kembali ke fase sebelumnya setelah disetujui.
ā”ļø Fase Communication sangat krusial karena melibatkan *Business Process Owner* untuk memutuskan perubahan proses demi efektivitas dan efisiensi sistem baru.
ā”ļø Sistem yang menggunakan Waterfall harus memiliki persyaratan yang benar-benar terfiksasi (dipastikan) di awal karena kompleksitas perubahan di tengah jalan.
šø Video summarized with SummaryTube.com on Oct 05, 2025, 13:44 UTC
Find relevant products on Amazon related to this video
As an Amazon Associate, we earn from qualifying purchases

Summarize youtube video with AI directly from any YouTube video page. Save Time.
Install our free Chrome extension. Get expert level summaries with one click.