Unlock AI power-ups โ upgrade and save 20%!
Use code STUBE20OFF during your first month after signup. Upgrade now โ
By MSN Channel
Published Loading...
N/A views
N/A likes
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by MSN Channel.
Tak Takhrij (Penyembunyian Aib Hadis)
๐ Tak Takhrij secara bahasa berarti menyembunyikan aib barang dagangan dari pembeli, dalam konteks hadis berarti menyembunyikan cacat atau kelemahan pada suatu riwayat hadis.
๐ Sikap ini dianggap sombong karena menunjukkan kebaikan luar dan menyembunyikan kekurangan yang sebenarnya ada.
๐คซ Tak Takhrij berbeda dengan *Idlaj* (mencampurkan ucapan perawi lain) atau *Irsaal* (memutus sanad).
Jenis-jenis Tak Takhrij
1. ๐ Takhrij Musnad (Takhrij Al-Musnad): Terjadi ketika seorang perawi meriwayatkan hadis dari gurunya, tetapi tidak pernah berjumpa dengannya atau tidak pernah mendengar hadis tersebut secara langsung darinya.
2. ๐ค Takhrij Mursal (Takhrij Al-Mursal): Terjadi ketika perawi menyebutkan nama gurunya dengan sebutan yang tidak terkenal (disamarkan namanya) dengan tujuan agar keadaan gurunya yang tidak jelas statusnya tidak diketahui.
Takhrij Musnad (Contoh Spesifik)
๐ง Contoh Takhrij Musnad adalah ketika perawi menyebutkan nama gurunya padahal ia tidak mendengar langsung darinya, atau ia mendengar dari perawi lain yang mendengar dari gurunya tersebut (sanadnya terputus).
๐ Contoh yang disajikan melibatkan seorang perawi yang menyebutkan gurunya, tetapi riwayat dari jalur lain yang lebih *tsiqqah* (terpercaya) menunjukkan bahwa perawi tersebut tidak mendengar langsung dari yang disebutkan.
Takhrij Al-Mursal (Contoh Spesifik)
๐ต๏ธโโ๏ธ Contoh yang disebutkan adalah ketika seseorang (seperti Ahmad Ibnu Shalih) meriwayatkan dari seorang *Syeikh*, namun ia menggunakan ungkapan seperti "Abdul Malik bin Abdul Aziz bin..." padahal nama lengkap gurunya mungkin berbeda atau ia menyebutkan nama gurunya secara samar agar statusnya yang tidak jelas tidak terungkap.
Syazaz (Hadis Menyendiri)
๐ฃ๏ธ Syazaz (atau Syadh) secara bahasa berarti menyendiri atau berbeda dari yang lain, dan dalam ilmu hadis merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh perawi terpercaya yang bertentangan dengan riwayat perawi terpercaya lainnya.
โ๏ธ Syazaz terjadi ketika riwayat perawi yang *tsiqqah* bertentangan dengan riwayat perawi lain yang lebih *tsiqqah*, lebih banyak jumlahnya, atau memiliki sebab riwayat yang lebih kuat.
Contoh Hadis Syaz
๐ซ Dalam contoh yang diberikan, ada hadis di mana jalur periwayatan utama (*mashur*) kuat, tetapi terdapat satu jalur yang bermasalah (*syadz*), menyebabkan hadis tersebut dianggap cacat atau *syadz*.
โ Jika satu jalur menyebutkan suatu riwayat tanpa menyebutkan perantara (misalnya, langsung dari Nabi SAW tanpa menyebutkan sahabat yang mendengarnya), itu dapat menjadi indikasi *syadz*.
Key Points & Insights
โก๏ธ Waspadai Takhrij Musnad: Periksa apakah perawi benar-benar bertemu dan mendengar secara langsung dari gurunya, karena ketidakjelasan ini adalah cacat tersembunyi.
โก๏ธ Cermati Penyebutan Nama Guru: Hati-hati terhadap penamaan guru yang disamarkan atau disebutkan secara tidak lengkap (*Takhrij Mursal*), karena ini seringkali menyembunyikan status guru yang lemah.
โก๏ธ Pahami Konsep Syazaz: Hadis dianggap Syadz jika riwayat dari perawi terpercaya bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat (misalnya, jumlah perawi lebih banyak atau jalur lebih kokoh).
โก๏ธ Prioritaskan Jalur Riwayat yang Jelas: Dalam kasus riwayat yang saling bertentangan, jalur dengan jumlah sanad yang lebih banyak dan lebih kuat pembuktiannya harus diutamakan (*Mashhur* di atas *Syadz*).
๐ธ Video summarized with SummaryTube.com on Oct 06, 2025, 07:29 UTC
Full video URL: youtube.com/watch?v=k3NAJtl-9To
Duration: 17:54
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by MSN Channel.
Tak Takhrij (Penyembunyian Aib Hadis)
๐ Tak Takhrij secara bahasa berarti menyembunyikan aib barang dagangan dari pembeli, dalam konteks hadis berarti menyembunyikan cacat atau kelemahan pada suatu riwayat hadis.
๐ Sikap ini dianggap sombong karena menunjukkan kebaikan luar dan menyembunyikan kekurangan yang sebenarnya ada.
๐คซ Tak Takhrij berbeda dengan *Idlaj* (mencampurkan ucapan perawi lain) atau *Irsaal* (memutus sanad).
Jenis-jenis Tak Takhrij
1. ๐ Takhrij Musnad (Takhrij Al-Musnad): Terjadi ketika seorang perawi meriwayatkan hadis dari gurunya, tetapi tidak pernah berjumpa dengannya atau tidak pernah mendengar hadis tersebut secara langsung darinya.
2. ๐ค Takhrij Mursal (Takhrij Al-Mursal): Terjadi ketika perawi menyebutkan nama gurunya dengan sebutan yang tidak terkenal (disamarkan namanya) dengan tujuan agar keadaan gurunya yang tidak jelas statusnya tidak diketahui.
Takhrij Musnad (Contoh Spesifik)
๐ง Contoh Takhrij Musnad adalah ketika perawi menyebutkan nama gurunya padahal ia tidak mendengar langsung darinya, atau ia mendengar dari perawi lain yang mendengar dari gurunya tersebut (sanadnya terputus).
๐ Contoh yang disajikan melibatkan seorang perawi yang menyebutkan gurunya, tetapi riwayat dari jalur lain yang lebih *tsiqqah* (terpercaya) menunjukkan bahwa perawi tersebut tidak mendengar langsung dari yang disebutkan.
Takhrij Al-Mursal (Contoh Spesifik)
๐ต๏ธโโ๏ธ Contoh yang disebutkan adalah ketika seseorang (seperti Ahmad Ibnu Shalih) meriwayatkan dari seorang *Syeikh*, namun ia menggunakan ungkapan seperti "Abdul Malik bin Abdul Aziz bin..." padahal nama lengkap gurunya mungkin berbeda atau ia menyebutkan nama gurunya secara samar agar statusnya yang tidak jelas tidak terungkap.
Syazaz (Hadis Menyendiri)
๐ฃ๏ธ Syazaz (atau Syadh) secara bahasa berarti menyendiri atau berbeda dari yang lain, dan dalam ilmu hadis merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh perawi terpercaya yang bertentangan dengan riwayat perawi terpercaya lainnya.
โ๏ธ Syazaz terjadi ketika riwayat perawi yang *tsiqqah* bertentangan dengan riwayat perawi lain yang lebih *tsiqqah*, lebih banyak jumlahnya, atau memiliki sebab riwayat yang lebih kuat.
Contoh Hadis Syaz
๐ซ Dalam contoh yang diberikan, ada hadis di mana jalur periwayatan utama (*mashur*) kuat, tetapi terdapat satu jalur yang bermasalah (*syadz*), menyebabkan hadis tersebut dianggap cacat atau *syadz*.
โ Jika satu jalur menyebutkan suatu riwayat tanpa menyebutkan perantara (misalnya, langsung dari Nabi SAW tanpa menyebutkan sahabat yang mendengarnya), itu dapat menjadi indikasi *syadz*.
Key Points & Insights
โก๏ธ Waspadai Takhrij Musnad: Periksa apakah perawi benar-benar bertemu dan mendengar secara langsung dari gurunya, karena ketidakjelasan ini adalah cacat tersembunyi.
โก๏ธ Cermati Penyebutan Nama Guru: Hati-hati terhadap penamaan guru yang disamarkan atau disebutkan secara tidak lengkap (*Takhrij Mursal*), karena ini seringkali menyembunyikan status guru yang lemah.
โก๏ธ Pahami Konsep Syazaz: Hadis dianggap Syadz jika riwayat dari perawi terpercaya bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat (misalnya, jumlah perawi lebih banyak atau jalur lebih kokoh).
โก๏ธ Prioritaskan Jalur Riwayat yang Jelas: Dalam kasus riwayat yang saling bertentangan, jalur dengan jumlah sanad yang lebih banyak dan lebih kuat pembuktiannya harus diutamakan (*Mashhur* di atas *Syadz*).
๐ธ Video summarized with SummaryTube.com on Oct 06, 2025, 07:29 UTC
Summarize youtube video with AI directly from any YouTube video page. Save Time.
Install our free Chrome extension. Get expert level summaries with one click.