Unlock AI power-ups — upgrade and save 20%!
Use code STUBE20OFF during your first month after signup. Upgrade now →
By mental paliatif
Published Loading...
N/A views
N/A likes
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by mental paliatif.
Deteksi Dini Masalah dan Gangguan Kejiwaan pada Narapidana Teroris (Napiter)
📌 Materi ini membahas penggunaan lembar deteksi dini masalah dan gangguan kejiwaan sebagai bagian dari model STERs untuk mengenali tanda dan gejala pada Napiter.
🩺 Tujuan utama adalah melakukan stratifikasi risiko dan mitigasi risiko untuk mencegah bahaya bagi Napiter dan petugas pemasyarakatan.
📋 Setelah modul, peserta diharapkan mampu menjelaskan ruang lingkup deteksi dini, menggunakan metode pengumpulan data yang komprehensif, mempraktikkan penapisan, dan melakukan mekanisme rujukan yang sesuai.
Faktor Risiko dan Pentingnya Screening
⚠️ Napiter menghadapi beragam faktor risiko di Lapas seperti kepadatan, kekerasan, isolasi sosial, dan kurangnya privasi, yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.
📊 Hasil *screening* awal menunjukkan bahwa hanya 25% hingga 30% dari Napiter hasil *screening* awal membutuhkan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan.
🎯 Dari hasil asesmen tenaga kesehatan, hanya 15% yang memerlukan perawatan lebih lanjut, menunjukkan efisiensi metode berjenjang.
Implementasi Model STERs dan Alat Deteksi
🛠️ Model STERs digunakan karena keterbatasan tenaga kesehatan, memungkinkan deteksi risiko kesehatan jiwa secara berjenjang sejak awal.
👥 Petugas yang terlibat dalam *screening* awal meliputi petugas kesehatan dan asesor terlatih yang dapat mendeteksi potensi agresi atau bunuh diri.
🔍 Alat deteksi dini ini melengkapi instrumen SPPN yang sudah ada dengan menambahkan aspek spesifik seperti gangguan bipolar, psikotik, dan ketidakpatuhan berobat.
Stratifikasi dan Penanganan Gangguan Kejiwaan Spesifik
📉 Gangguan dikelompokkan, misalnya depresi dinilai berdasarkan tujuh domain, di mana pemenuhan satu dari tujuh item bisa menandakan risiko ringan.
🚨 Risiko bunuh diri tidak memiliki kategori ringan; begitu potensi muncul, langsung masuk kategori sedang atau berat, memerlukan tindak lanjut segera tanpa menunggu 30 hari.
🛑 Gangguan psikotik langsung dikategorikan berat dan memerlukan rujukan segera ke dokter umum atau koordinasi dengan SPKJ (Spesialis Kedokteran Jiwa).
⚔️ Agresi dikelompokkan berdasarkan keparahan; item seperti A1 (menyerang) atau A4 (membenturkan kepala ke tembok) menandakan risiko berat dan memerlukan intervensi cepat oleh tim terlatih *Psychological First Aid*.
Prosedur dan Pencatatan Berkelanjutan
🔄 Lembar deteksi dini perlu dilakukan saat *screening* awal, selama masa pembinaan, atau saat muncul risiko kegawatdaruratan baru.
📝 Pencatatan harus berkesinambungan (harian/bulanan) dengan menuliskan stratifikasi risiko dan rekomendasi tindakan spesifik (misalnya, "Tuan X perlu dirujuk untuk depresi sedang") untuk memandu penanganan lanjutan oleh PK.
🚫 Tidak perlu menunggu pengisian lengkap 30 hari; temuan risiko berat memerlukan rujukan segera untuk mencegah eskalasi keamanan.
Key Points & Insights
➡️ Intervensi Cepat untuk Risiko Berat: Jika ditemukan satu kali saja item risiko berat (misalnya, upaya bunuh diri terkonfirmasi, atau gejala psikotik), segera rujuk ke tim medis tanpa menunggu periode observasi bulanan.
➡️ Wawancara untuk Item Kunci: Untuk menilai domain D3 depresi (rasa bersalah/tidak berguna) yang terkait erat dengan potensi bunuh diri, wawancara wajib dilakukan karena informasi ini tidak bisa hanya diobservasi.
➡️ Non-kooperatif: Jika Napiter tidak kooperatif saat wawancara wajib, catat sebagai "not applicable" pada lembar penilaian hari itu, namun yakinkan mereka bahwa akan datang kembali setiap hari untuk membangun *rapport* dan mendapatkan data validasi.
➡️ Integrasi Data SPPN: Gunakan lembar deteksi dini untuk mempertajam hasil SPPN dengan mengintegrasikan kriteria domain spesifik (seperti D3 atau psikotik) yang belum tercakup sepenuhnya dalam SPPN.
📸 Video summarized with SummaryTube.com on Oct 07, 2025, 01:32 UTC
Full video URL: youtube.com/watch?v=70p8nDjdGTM
Duration: 1:11:10
Get instant insights and key takeaways from this YouTube video by mental paliatif.
Deteksi Dini Masalah dan Gangguan Kejiwaan pada Narapidana Teroris (Napiter)
📌 Materi ini membahas penggunaan lembar deteksi dini masalah dan gangguan kejiwaan sebagai bagian dari model STERs untuk mengenali tanda dan gejala pada Napiter.
🩺 Tujuan utama adalah melakukan stratifikasi risiko dan mitigasi risiko untuk mencegah bahaya bagi Napiter dan petugas pemasyarakatan.
📋 Setelah modul, peserta diharapkan mampu menjelaskan ruang lingkup deteksi dini, menggunakan metode pengumpulan data yang komprehensif, mempraktikkan penapisan, dan melakukan mekanisme rujukan yang sesuai.
Faktor Risiko dan Pentingnya Screening
⚠️ Napiter menghadapi beragam faktor risiko di Lapas seperti kepadatan, kekerasan, isolasi sosial, dan kurangnya privasi, yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.
📊 Hasil *screening* awal menunjukkan bahwa hanya 25% hingga 30% dari Napiter hasil *screening* awal membutuhkan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan.
🎯 Dari hasil asesmen tenaga kesehatan, hanya 15% yang memerlukan perawatan lebih lanjut, menunjukkan efisiensi metode berjenjang.
Implementasi Model STERs dan Alat Deteksi
🛠️ Model STERs digunakan karena keterbatasan tenaga kesehatan, memungkinkan deteksi risiko kesehatan jiwa secara berjenjang sejak awal.
👥 Petugas yang terlibat dalam *screening* awal meliputi petugas kesehatan dan asesor terlatih yang dapat mendeteksi potensi agresi atau bunuh diri.
🔍 Alat deteksi dini ini melengkapi instrumen SPPN yang sudah ada dengan menambahkan aspek spesifik seperti gangguan bipolar, psikotik, dan ketidakpatuhan berobat.
Stratifikasi dan Penanganan Gangguan Kejiwaan Spesifik
📉 Gangguan dikelompokkan, misalnya depresi dinilai berdasarkan tujuh domain, di mana pemenuhan satu dari tujuh item bisa menandakan risiko ringan.
🚨 Risiko bunuh diri tidak memiliki kategori ringan; begitu potensi muncul, langsung masuk kategori sedang atau berat, memerlukan tindak lanjut segera tanpa menunggu 30 hari.
🛑 Gangguan psikotik langsung dikategorikan berat dan memerlukan rujukan segera ke dokter umum atau koordinasi dengan SPKJ (Spesialis Kedokteran Jiwa).
⚔️ Agresi dikelompokkan berdasarkan keparahan; item seperti A1 (menyerang) atau A4 (membenturkan kepala ke tembok) menandakan risiko berat dan memerlukan intervensi cepat oleh tim terlatih *Psychological First Aid*.
Prosedur dan Pencatatan Berkelanjutan
🔄 Lembar deteksi dini perlu dilakukan saat *screening* awal, selama masa pembinaan, atau saat muncul risiko kegawatdaruratan baru.
📝 Pencatatan harus berkesinambungan (harian/bulanan) dengan menuliskan stratifikasi risiko dan rekomendasi tindakan spesifik (misalnya, "Tuan X perlu dirujuk untuk depresi sedang") untuk memandu penanganan lanjutan oleh PK.
🚫 Tidak perlu menunggu pengisian lengkap 30 hari; temuan risiko berat memerlukan rujukan segera untuk mencegah eskalasi keamanan.
Key Points & Insights
➡️ Intervensi Cepat untuk Risiko Berat: Jika ditemukan satu kali saja item risiko berat (misalnya, upaya bunuh diri terkonfirmasi, atau gejala psikotik), segera rujuk ke tim medis tanpa menunggu periode observasi bulanan.
➡️ Wawancara untuk Item Kunci: Untuk menilai domain D3 depresi (rasa bersalah/tidak berguna) yang terkait erat dengan potensi bunuh diri, wawancara wajib dilakukan karena informasi ini tidak bisa hanya diobservasi.
➡️ Non-kooperatif: Jika Napiter tidak kooperatif saat wawancara wajib, catat sebagai "not applicable" pada lembar penilaian hari itu, namun yakinkan mereka bahwa akan datang kembali setiap hari untuk membangun *rapport* dan mendapatkan data validasi.
➡️ Integrasi Data SPPN: Gunakan lembar deteksi dini untuk mempertajam hasil SPPN dengan mengintegrasikan kriteria domain spesifik (seperti D3 atau psikotik) yang belum tercakup sepenuhnya dalam SPPN.
📸 Video summarized with SummaryTube.com on Oct 07, 2025, 01:32 UTC
Summarize youtube video with AI directly from any YouTube video page. Save Time.
Install our free Chrome extension. Get expert level summaries with one click.